Selasa, 27 September 2011

Apa Perbedaan Kemarahan Pria dan Wanita?

Para ilmuwan telah mengklaim bahwa kemarahan adalah salah satu dari emosi dasar manusia. Kemarahan juga merupakan ciri khas manusia, baik itu pria maupun wanita.
Percobaan berulang kali telah dilakukan oleh para ahli dan menunjukkan bahwa pria dan wanita memiliki mekanisme yangsama untuk mengekspresikan emosi negatif. Namun, efek kemarahan wanita dan pria dipandang berbeda oleh orang lain.
Seperti yang dikutip dari Genius Beauty, psikologi membuktikan seorang pria yang marah akan membuat kesan kuat pada orang lain dan nampak ditentukan oleh gaya hidup mereka yang aktif. Namun, wanita yang marah, sebaliknya, dianggap sebagai perilaku dan karakter yang tidak pantas.
Kesimpulan yang sama telah dibuat oleh para ahli dalam sebuah percobaan sederhana: Seorang pria dan wanita diminta masuk ke dalam situasi yang akan menuntut mereka untuk marah. Kemarahan ini ditujukan pada atasan mereka sebagai cara menuntut kenaikan gaji.
Kelompok responden tengahmenyaksikan percobaan sederhana ini dan kemudian mengevaluasi tindakan pada masing-masing relawan pria dan wanita.
Mayoritas responden merasa bahwa bentuk kemarahan pada pria lebih pada penyampaian sensasi ketegasan, kekuatan, dan tekad. Berbeda dengan penilaian pada wanita, ketika merekamenuntut gaji dengan nada suara yang tinggi memberikan persepsi wanita yang tidak bisa mengontrol diri, histeris dan tidak kompeten.
Penelitian yang dikeluarkan oleh Science Journal juga telah menyimpulkan, wanita cenderung merasa malu untuk menunjukkan kemarahan mereka, sementara pria menganggap hal ini sangat alamiah dan biasa.

Ternyata, Olahraga Bermanfaat Mengurangi Agresi

Kita tahu bahwa pendidikan jasmani mengajarkan anak-anak tentang kebugaran dan mendorong mereka untuk menjalani gaya hidup sehat. Tahukah anda, bahwa olahraga bukan hanya penting bagi kesehatan tubuh. Penelitian terkait hal ini dikeluarkan oleh Tel Aviv University, dimana mereka berhasil menemukan adanya keterkaitan antaraolahraga dengan faktor kognitif, emosi dan perilaku anak.
Keren Shahar, Ph.D. dari TelAviv University dikutip dari Science Daily, mengatakan olahraga dapat membantu meningkatkan kontrol diridan disiplin untuk menurunkan perasaan agresi pada anak.
Penelitian ini telah dipresentasikan di TAU’s Renata Adler Memorial Research Center for Child Welfare dan Protection Conference.
Shahar memulai penemuan ini dari pertanyaan, apakah olahraga memiliki dampak positif pada anak-anak dalam menurunkan agresi mereka, dan bagaimana hal ini dapat dicapai.
Cara ini lebih efektif dari pada menasehati mereka, mengapa? Karena menasehati terbukti tidak bisa mengurangi emosi negatif yang berakibat gagalnya kontrol diri. Olahraga merupakan carayang tepat untuk mengurangi perilaku agresif yang dapat memadamkan emosi negatif seseorang.
Dalam 25 sekolah di seluruh Israel, Shahar danrekan-rekan peneliti menganalisis selama 24 minggu. Setengah peserta yang terdiri dari kelompok kontrol tidak menerima program olahraga, dan setengah lainnya diperkenalkan berbagai macam gerakan olahraga selama lima jam seminggu.
Setelah 24 minggu pemrograman, Shahar membandingkan hasil kuesioner sebelum dan sesudah pemberian program. Kesimpulan mengatakan bahwa merekayang berolahraga memiliki kontrol diri terhadap agresi, seperti pengamatan diri, kemampuan memecahkan masalah, dan menunda pekerjaan.
Kuncinya adalah untuk memperkenalkan anak-anak untuk melalukan sesuatu yang mereka suka. Sebuah hubungan yang kuat dengan kegiatan apapun, memberikan anak adanya tujuan dan mengurangi kemungkinan mereka bermasalah.

Berpikir Positif, Penerimaan Diri, dan Humor Atasi Kegagalan

Apakah Anda pernah mengalami kegagalan dalam hidup atau apa yang telah anda capai belum memuaskan? Penelitian baru dari University of Kent telah mengungkapkan bahwa berpikir positif, penerimaan diri, dan humor adalah strategi penanggulangan yang paling efektif bagi Anda yang berurusan dengan kegagalan.
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh international journal Anxiety, Stress & Coping, Dr Joachim Stoeber dan Dr Dirk Janssen dari University School of Psychology mengatakan bahwa ada tiga strategi untuk menangani kegagalan dan membantu orang untuk menjaga semangat mereka.
Beberapa strategi yang dilakukan banyak orang untuk mengatasi kegagalan meliputi: mencari dukungan emosional, pengingkaran, penggunaan narkoba, menyalahkan diri sendiri, dan melepaskan diri dari masalah.
Penelitian ini menunjukkan, mereka yang biasanya mengatasi kegagalan dengan mencaridukungan emosional, penggunaan narkoba, penolakan atas kenyataan,menyalahkan diri sendiri, dan melepaskan diri dari masalah, memiliki dampak negatif dan kurang memuaskan.
Sebaliknya, berpikir positif(mencoba untuk melihat sesuatu lebih positif, mencari sesuatu yang baiktentang apa yang terjadi), penerimaan diri dan humor, memiliki dampak yang lebih positif dan lebih memuaskan.
Dr Stoeber, otoritas terkemuka perfectionism , motivation, and performance , percaya bahwa temuan penelitian ini akan menarik perhatian siapa saja yang bekerja dalam bidang penanganan stres. Berpikirpositif sangat membantu bagi mereka yang gagal, dibandingkan dengan mereka yang mencari perhatian emosional dari orang lain dan cenderung tidak puas melihat apa yang mereka telah capai.
Fokus pada apa yang telah Anda capai, bukan pada apa yang belum tercapai. Tidak ada gunanya merenungkan kegagalan. Sebaliknya, akan lebih bermanfaat untuk mencoba menerima apa yang telah terjadi, mencari aspek-aspek positif, dan humor di dalamnya. Semoga berhasil!

Bingung Memutuskan Sesuatu? Baca Ini

Apakah saya harus melewatkan latihan pagi hari ini? Atau saya perlu tidur sepuasnya di hari libur ini? Di mana tempat paling menyenangkan untuk berkencan? Haruskah aku mengerjakan tugas agar lulus kuliah secepatnya? Bingung Memutuskan?
Kita semua membuat banyak keputusan setiap hari, baik itu secara sadar ataupun tidak. Kadang, kita melakukannya secaraotomatis, baik dengan sedikit usaha atau berpikir sejenak. Sayangnya, tidak semua orang seperti itu, ada juga yang ,membutuhkan waktuselama berjam-jam. Mengapa kita membuat pilihan-pilihan?
Kadang-kadang kita membuat pilihan pada kita sendiri, dan pada waktu lain, pilihan justrudibuat untuk kita. Sebuah jurnal dari Asosiasi untukPsychological Science dikutip dari Science Daily,menunjukkan bahwa kesempatan untuk melakukan keputusan pada sebuah pilihan, membuat otak yang berhubungan dengan imbalan atau keuntungan menjadi aktif.
Sebenarnya, segala sesuatu yang kita lakukan melibatkan keputusan atas pilihan-pilihan, bahkan waktu kita tidak berpikir sama sekali tentang pilihan itu. Misalnya, hanya dengan menggerakkan kaki untuk berjalan, itu sudah merupakan sebuah keputusan atas pilihan. Mungkin anda tidak sadar akan tindakan ini, sehingga menjadi sepele. Berbeda ketika ada orang yang menghentikan langkah anda, sampai anda memutuskan untuk menghampiri orang itu atau memilih pergi.
Dalam melihat sebuah pilihan, kita cenderung melihat itu sebagai penentu pilihan yang menguntungkan. Jika kita merasa bingung dalam menentukan pilihan, maka sebenarnya kita tidak mampu bertindak untuk mencapai tujuan kita. Sehingga memerlukansedikit tenaga untuk menghadapinya.
Jadi, pada saat Anda dihadapkan untuk membuat keputusan, bahkan dari sesuatu yang sederhana seperti memilihdasi biru atau hitam untuk pertemuan bisnis Anda, atau memilih rumah tempat Anda tinggal bersama pasangan. Bertanya lah pada diri sendiri, siapa yang memegang kendali atas keputusan itu, diri anda, orang lain, atau Anda dan dia?

Bagaimana Mengekspresikan Kemarahan Kita

Cara alami untuk mengekspresikan kemarahan adalah menanggapinya dengan agresif. Kemarahan adalahsebuah respon alami, adaptif terhadap ancaman, seringkali agresif, perasaan dan perilaku yang memungkinkan kita untukmelawan dan mempertahankan diri ketika kita diserang.
Di sisi lain, kita tidak bisasecara fisik menyerang pada setiap orang atau benda yang mengganggu kita. Ada sebuah hukum, norma-norma sosial, dan batas-batas tertentu yang membatasi kemarahan kita.
Baik sadar dan bawah sadar, orang menggunakan berbagai proses untuk mengatasi perasaan marah mereka. Tiga pendekatan utama yang biasa dilakukan banyak orang, seperti yang dikutip dari American Psychological Association, adalah dengan mengekspresikan, menekan, dan menenangkan.
Mengekspresikan perasaan marah dengan cara yang tegas, bukan dengan agresifadalah cara yang sehat untuk mengekspresikan kemarahan. Untuk melakukan ini, Anda harus belajar bagaimana anda melakukannya tanpamenyakiti orang lain. Menjadi tegas bukan berarti menjadi memaksa atau menuntut, anda juga harus menghormati diri sendiri dan orang lain.
Kemarahan dapat ditekan, dan kemudian dikonversi atau dialihkan. Hal ini terjadi ketika Anda memegang kendali atas kemarahan Anda, berhenti lah memikirkannya, dan fokus pada sesuatu yang positif. Tujuannya adalah untuk menghambat atau menekan kemarahan Andadan mengubahnya menjadiperilaku yang lebih konstruktif. Menekan tanpa menyalurkan dapat menyebabkan hipertensi, tekanan darah tinggi, ataudepresi.
Kemarahan terpendam dapat menciptakan masalah lain. Hal ini dapat menyebabkan ekspresi patologis, seperti perilaku pasif-agresif (kemarahan dengan membalas secara diam-diam) atau kepribadian yang tampaknya terus-menerus sinis dan bermusuhan. Orang yang terus-menerus menjatuhkan orang lain, mengkritik segala sesuatu, dan membuat komentar sinis, adalah mereka yang belum belajar bagaimana mengekspresikan kemarahan secara konstruktif. Tidak mengherankan, mereka tidak mungkin memiliki banyak hubungan dengan oranglain.
Jadi, mengekspresikan kemarahan bukan hanya mengontrol perilaku luar, tetapi juga mengendalikanrespons-respons internal Anda, mengambil langkah untuk menurunkan detak jantung Anda, menenangkan diri, dan membiarkan perasaan Anda mereda.

Mengapa Beberapa Orang Lebih Mudah Marah dari Pada Lainnya?

Menurut Jerry Deffenbacher, PhD, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam manajemen kemarahan, beberapa orangmemang lebih “pemarah” daripada orang lain, mereka lebih mudah dan lebih kuat dalam meledakkan emosi marah daripada kebanyakan orang. Ada juga yang tidak menunjukkan kemarahan mereka dengan keras, tetapimudah tersinggung dan menjadi kronis.
Orang yang mudah marah umumnya memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap frustrasi, yang berarti mereka tidak menerima adanya ketidaknyamanan, atau segala sesuatu yang membuat mereka jengkel. Mereka tidak dapat menerima sesuatu dengan tenang dan mereka sangat marah jika situasi yang tidak adil menimpa mereka. Misalnya, mereka mendapatkan koreksi hanya untuk sebuah kesalahan kecil.
Apa yang membuat orang-orang mudah marah? Salah satu penyebab yang dapat dikaitkan adalah faktor genetik atau fisiologis. Ada bukti bahwabeberapa anak dilahirkan memang memiliki kecenderungan mudah marah, mudah tersinggung. Bahkan tanda-tanda yang ada, sudah dimiliki sejak usia dini.
Faktor lainnya adalah sosiokultural. Kemarahan sering dianggap sebagai negatif, kita mungkin diajarkan untuk mengekspresikan kecemasan, depresi, atau emosi lain, tetapi tidak untuk mengekspresikan kemarahan. Akibatnya, kita tidak belajar bagaimana untuk menanganinya atau menyalurkannya secara konstruktif.
Penelitian juga menemukan bahwa latar belakang keluarga memainkan peran juga dalam hal ini. Biasanya, orang-orang yang mudah marah berasal dari keluarga yang kacau dan tidak terampil dalam komunikasi emosional

Tips Cara Terbuka dengan Orangtua

Pada jaman sekarang ini banyak sekali himbauan bagi orangtua untuk lebih terbuka dengan anak-anak mereka. Bagaimana jika kita sendiri yang mempunyai inisiatif untuk terbuka dengan orangtua? Tidak sedikit, kita sebagai remaja cenderung untuk dekat dengan teman sebaya dari pada dengan orangtua kita.
Mengapa kita melakukan hal ini? Kebanyakan kita para remaja berpikir orangtua bisanya hanya menghujam, melarang dan mengomeli. Padahal semua orangtua tidak selamanya seperti apa yang dipikirkan kita pikirkan. Justru orangtua kita akan menyesal dan merasa gagal jika kita sebagai remaja hanya terbuka pada kekasih atau teman kita.
Kita sebagai remaja mungkin juga merasa canggung dan segan untuk bercerita dengan ayah atau ibu di rumah tentang masalah yang kita hadapi.
Bila kita ada masalah, kita mungkin akan memilih diam atau pergi dari rumah. Bahkan akan menjadi sangat buruk jika kita memutuskan bunuh diri hanya karena masalah yang sebenarnya bisa kita pecahkan.
Cara untuk lebih terbuka pada orangtua bisa kita lakukan dengan bersikap Asertif. Tujuan dari kita bersikap asertif adalah mengutarakan keinginan kita pada ayah dan ibu di rumah. Berikut adalah tips yang mungkin dapat membantu kita para remaja untuk lebih bersikap asertif (terbuka) dengan keluarga:
1. Percaya pada orangtua kalau mereka pasti akan membantu kita menyelesaikan masalah
2. Bila sulit dengan keduanya, tentukan manakah antara ayah atau ibu yang lebih dekat dengan kita.
3. Ketika kita berbicara dengan mereka, kenali perasaan orangtua
4. Ekspresikan masalah atau keinginan dengan jujur dan jelas
5. Berpikir positif ketika menghadapi masalah dengan orangtua
6. Dengarkan baik-baik apa yang dikatakan orangtuapada kita sebelum menanggapi perkataan mereka.
7. Perlu sebuah komunikasiyang saling menghargai antara kita sebagai anak dan orangtua

7 Jalan untuk Menemukan Inspirasi Ketika Stres

Emosi tinggi dalam menjalani hidup yang penuh krisis ini membuat sebagian besar orang stres. Tentu hal ini tidak baik bagi kesehatan mental dandapat berakibat pada kondisi fisik yang menurun.
Stres akan cenderung menutupi segala bentuk pikiran kita, termasuk adanya kesempatan lebih baik dalam menjalani kehidupan dan pekerjaan. Pandangan kita tertutup karena kita berada di luar zona nyaman.
Terlepas dari perjuangan anda saat ini, berikut adalah tujuh strategi yangdilansir oleh Galt Time untuk menemukan inspirasi dan membantu anda membangun kembali kegembiraan, kenyamanan dan realisasi impian Anda.
Kelilingi diri anda dengan orang yang inspiratif
Ada banyak orang di sekitar kita yang sehari-hari ingin terlepas dari kondisi mereka saat ini dan ingin terus maju dengan mencari keyakinan dan optimisme. Anda bisa menemukan cara baru dengan berinteraksi dalam komunitas anda. Secara tidak sadar, anda akan terhubung dengan orang lain yang menginspirasi anda. Walaupun anda mungkin mempunyai sedikit teman, tapi yang anda lakukan akan mengangkat dan menginspirasi anda setiaphari.
Lakukan sesuatu yang anda suka setiap hari
Setiap orang memiliki sesuatu yang mereka suka. Ini dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit. Misalnya, musik membantu kita untuk menenangkan diri. Mendengarkan musik dapat mengisi jiwa kita, mengingatkan kita apa pada kepedulian, motivasi dan mengejar kehidupan dengan lebih fokus, semangat dan rendah hati.
Layani orang lain
Terlepas dari bagaimana buruknya kehidupan anda,berikan waktu anda untuk membantu sesama. Hal ini dapat membuat anda merasa berguna dan muncul perasaan sebagai bagian dari mereka. Mengisolasi diri sendiri hanya akan memperburuk kondisi psikologis anda. Jadi, bangun hubungan dan berkontribusilah di dalamnya. Ini dapat juga dilakukan bagi mereka yang mengalami depresi dan tidak tahu apa makna hidup mereka.
Tetap terorganisir
Ketika kondisi stres datang,sangat mudah untuk kehilangan gairah. Waktu, dokumen, jadwal, dan janji seakan hilang tak karuan jatuh ke dalam lubang hitam. Jangan biarkan kekacauan menjadi sahabat baru anda. Tetap berusaha untuk profesional dan terorganisir dengan baik. Tidak ada yang menyita waktu kita berjam-jam kecuali mau berusaha membangun kembali jaringan rusak untuk lolos dari keterpurukan.
Gerakkan tubuh anda, gerakkan kehidupan anda
Olahraga sangatlah ideal dan penting dilakukan setiap saat, selama periode stres, ini menjadi penting dilakukan. Dalam sejumlah penelitian menyebutkan, olahraga dapat melepaskan zat kimia yang membuat kondisi stres berkurang. Bahkan, olahraga sederhana sekalipun dapatmembuat suasana hati anda lebih fokus dan jelas.
Maafkan diri anda
Menerima dengan lapang adalah pilihan tepat dalam menghadapi segala sesuatu yang tidak berjalan seperti diharapkan. Keuangan dankehidupan anda mungkin tidak akan berubah drastis dengan melakukan hal ini, namun anda akan menemukan kehidupan baru. Anda mungkin akan sadar bahwa segala sesuatu terjadi karena ada alasan dan hikmah dibaliknya.
Buka diri untuk kemungkinan-kemungkinan baru
Bukalah diri anda dengan menciptakan sebuah visi yang benar-benar baru tentang bagaimana hidup Anda nanti. Fokuslah, lihatlah pada nilai apa yang anda dapatkan, bukanapa yang terjadi pada andasaat ini.

Bagaimana Otak Dilatih untuk Melupakan Ingatan

Menurut para ilmuwan, selektif dalam memilih memori atau ingatan dapat melatih pikiran Anda untuk menghapus saat-saat memalukan daripikiran.
Me- repress atau menekan kenangan buruk dalam jangka waktu cukup lama dapat membuat anda melupakan sepenuhnya ingatan yang tidak diinginkan.
Ingatan seseorang, ibarat sebuah wadah yang terus diisi, ketika memori masuk akan ditimpali oleh memori yang lain.
Para ilmuwan menggunakan scan EEG untuk memantau bagian-bagian otak yang aktif ketika seseorang mencoba melupakan sesuatu.
Mereka mampu menentukan waktu yang tepat saat memori dilupakan, dan mengklaimbahwa menekan memori dalam jangka waktu yang lama adalah cara yang pasti dapat menghapus memori secara permanen.
Sebuah tim dari Universitas Lund di Swedia, dikutip dari Daily Mail mengatakan, dengan menguasai teknik ini, dapat berguna bagi orang yang menderita depresi atau gangguan stress setelah trauma, di mana orang seperti ini akan terus tinggal pada kenangan traumatis yang meresahkan atau memiliki efek buruk pada kesehatan mental.
Peneliti Gerd Waldhauser mengatakan, Kita tahu bahwa “lupa” atau perasaan tertekan sering menampakkan diri sebagaireaksi fisiologis.
Menurut Gerd, penelitian ini menunjukkan bahwa kita memang bisa dengan sengaja melupakan hal-hal yang kita inginkan.
Melalui pengukuran EEG, telah berhasil menangkap saat yang tepat ketika memori mengalami penghambatan, yaitu ketika orang berusaha menekan memori ke dasar ruang memori.
Jika kenangan telah ditekan selama jangka waktu yang panjang, mereka bisa sangat sulit untuk diingat kembali

Hati-hati, Patah Hati Serupa dengan Sakit Fisik Parah

Pernahkah Anda mengalami putus cinta? Mungkin, sebagian besar dari kita pasti pernah mengalami apa itu putus cinta atau bahkan ditolak cintanya. Perasaan sakit pun muncul dalam benak kita, karena harapan tidaksesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
Namun, para ahli saraf dari Universitas Columbia (AS) dikutip dari Genius Beauty menemukan, cinta yang tak terbalas itu juga menyakitkan dalam arti secara fisiologis. Bukan hanya sakit karena segi psikologis, tetapi juga dirasakan secara fisik.
Ketika kita mengalami putus cinta, teringat kenangan apa pun tentang dia, maka itu akan mengaktifkan area otak yang sama seperti ketika Anda mengalami sakit fisik parah. Selain itu, efeknya bukan hanya berlaku bagi Anda, namun juga dirasakan oleh orang-orang yang merasa sakit karena Anda.
Untuk meringankan rasa sakit, para peneliti merekomendasikan latihan pernapasan dan psikoterapi, serta bersosialisasi dengan teman dan keluarga. Sangat disarankan oleh para ilmuwan untuk mengobati seseorang yang mengalami perasaan sakitkarena cinta yang kandas dan tidak bahagia, untuk memperlakukan mereka seperti mereka sedang sakitparah atau terluka. Mengapa? Karena mereka benar-benar tengah sakit.

Mencatat Sambil Mendengarkan Meningkatkan Daya Ingat

Mencatat sambil mendengarkan dapat membantu untuk lebih mudah dalam mengingat. Hal ini lebih efektif dibandingkan membuat pikiran berjalan entah kemana. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Cognitive Psychology dikutip dari Science Daily (5/3/09), ketika seseorang mencatat sambil mendengarkan apa yang ia dengar, memiliki 29% lebih tinggi dalam proses mengingat dibandingkan mereka yangtidak melakukan pencatatan.
Dalam penelitian ini diterapkan pada 40 anggota dari Medical Research Council’s Cognition and Brain Sciences Unit, Cambridge. Mereka diminta untuk mendengarkan rekaman yang berisi beberapa nama dan tempat dan mengingat apa yang mereka dengar. Sebagian peserta diminta untuk mendengarkan sambil mencatat dan yang lain hanya mendengarkansaja.
Setelah selesai, mereka yang mendengarkan sambil mencatat, rata-rata berhasil mengingat 7,5 nama dan tempat dibandingkan mereka yang hanya mendengarkan, hanya sekitar 5,8 nama dan tempat.
Menurut Professor Jackie Andrade, Ph.D., of the School of Psychology, University of Plymouth mengatakan, jika seseorangmelakukan tugas yang membosankan, seperti mendengarkan percakapanyang membosankan, mereka mungkin mulai untuk melamun.
Melamun mengalihkan perhatian mereka dari tugas sebenarnya, sehinggamenghasilkan kinerja yang lebih buruk. Sebuah tugas sederhana, seperti mencoret-coret atau mencatat apa yang didengarkan, mungkin cukup untuk menghentikan melamun tanpa mempengaruhi kinerja pada tugas utama.
Studi ini menunjukkan bahwa dalam mencoret-coret atau mencatat kehidupan sehari-hari, dapat membantu menjaga kita tetap pada jalur yang sesuai, terhindar dari kebosanan dan lamunan

Tidur Membuat Ingatan Kuat dan Meningkatkan Kreativitas

Sebagai manusia, kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup untuktidur. Jadi harus ada titik untuk itu, kan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa tidur membantu mengkoordinasikan memori dan memperbaikinya, sehingga kita dapat me-recall atau mengingatnya nanti.
Sekarang, penelitian baru menunjukkan bahwa tidurjuga dapat menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. Ini terjadi melalui pemilihan ingatan yang terjadi secara emosional dari koordinasi memori otak ketika tidur.
Jessica D. Payne dari Universitas Notre Dame danElizabeth A. Kensinger dari Boston College mengatakan, tidur akan mengkoordinasikan sebuah memori yang kuat. Hal ini juga terkait denganreorganisasi dan restrukturisasi memori otak.
Seseorang cenderung untukmenangkap kondisi atau kejadian yang paling menarik dari segi emosional. Sebagai contoh, jika seseorang ditunjukkanadegan dengan objek emosional, seperti mobil rusak, uang hilang, anjing mati dan lain-lain. Mereka lebih cenderung mengingat obyek emosional itu dari pada, pohon-pohon palem di belakang rumah. Dalam penelitian ini menemukan bahwa daerahotak yang terlibat dengan emosi dan memori menjadiaktif.
Banyak kesalahpahaman yang mendalam bahwa ketika tidur otak tidak melakukan apa-apa. Otak tetaplah sibuk. Bukan hanya mengkoordinasikankenangan, namun juga memilih informasi yang paling menonjol untuk masuk dalam memori. Ini memungkinkan orang untuk mendapatkan ide-ide baru dan kreatif.
Jadi, berikan kesempatan diri anda tidur delapan jam setiap malam. Orang yang mengatakan, mereka akan tidur ketika mereka mati, akan mengorbankan kemampuan mereka untuk memiliki pikiran yang baik. Kita mungkin bisa melakukan kegiatan walaupun kurang tidur, tetapi memiliki efek mendalam pada kemampuan kognitif kita nanti.

Kegiatan Positif, Cara Efektif Menangani Depresi

Beralih pada kegiatan positif dapat berfungsi sebagai obat yang efektif dan tidak perlu biaya mahal bagi orang yang menderita depresi. Hal ini disampaikan oleh Riverside dan Duke dari University Medical Center.
Psikologi Intervensi Positif untuk Mengobati Gangguan depresif Mayor dan Minor, sebuah jdul makalah edisi 2011 Agustus dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine dikutip dari Science Daily,mengusulkan pendekatan baru untuk mengobati depresi dengan Positive Activity Interventions (PAI).
PAI adalah adalah melakukan kegiatan positif, berlatih berpikir optimis, dan mencoba mencari hikmah dalam peristiwa yang sedang dialami. Pendekatan baru ini memiliki potensi yang efektif dalam menangani kasus depresi, dimana mereka tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan, biaya lebih murah, relatif kurang memakan waktu dan menjanjikan hasil yang lebih baik, juga tidak ada efek samping.
Berdasarkan data dari Institut Nasional Kesehatan Mental, lebih dari 16 juta orang dewasa Amerika Serikat (sekitar 8 persen dari total populasi) menderita depresi, baik berat maupun kronis. Secara keseluruhan, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa depresi mempengaruhi lebih dari 100 juta orang diseluruh dunia.
Meskipun obat antidepresan dapat menyelamatkan nyawa beberapa individu, terapi dengan obat hanya berhasil sekitar 30 persen. Bahkan setelah mencoba 2-4 obat yang berbeda, sepertiga orang tetap tertekan.
Selama beberapa dekade terakhir, penelitian psikologi sosial dalam aspek kebahagiaan, optimis, dan rasa syukur, telah menghasilkan banyak informasi yang bermanfaat dalam melakukan intervensi aktivitas positif (PAI) pada suasana hati dan kesejahteraan seseorang.
Keuntungan utama dari kegiatan-kegiatan positif adalah bahwa mereka lebih mudah dilakukan dan murah, namun sangat efektif.

Belajar Memaafkan, Meningkatkan Kesehatan Mental dan Fisik

Menurut Mayo Clinic, memaafkan atau memberi ampunan akan terasa baikbagi kesehatan Anda.
Dendam muncul untuk mempengaruhi sistem kardiovaskular dan saraf. Dalam sebuah penelitian, orang yang fokus pada dendam pribadi, memiliki tekanan darah dan detak jantung, dan peningkatan ketegangan otot. Hal ini ditambah dengan perasaanmenjadi kurang terkendali.Ketika seseorang berhasil memaafkan orang yang telah menyakiti mereka, banyak dari mereka yang mengatakan merasa lebih positif dan santai. Penelitian lain menunjukkan bahwa memaafkan memiliki efek positif pada kesehatan psikologis anda.
Memaafkan bukan berarti melupakan, memaafkan itu melepaskan apa pun yang telah terjadi. Ini memang sakit, namun masalah itu akan pergi jika anda melepaskannya. Lepas bersama beban amarah dan kebencian.
Tidak ada pendekatan tunggal untuk belajar bagaimana memaafkan seseorang. Berbicara dengan teman, terapis ataupenasihat (agama) dapat membantu proses untuk memilah-milah perasaan dan tetap di jalur yang benar. Sebuah tips atau cara untuk belajar memaafkan seperti yang ditulis oleh Mayo Clinic Women’s HealthSource dalam Science Daily, adalah.
1. Akuilah rasa sakit dan kemarahan yang anda rasakan sebagai akibat dari tindakan orang lain pada anda.
2. Mengakui bahwa untuk lepas dari sakit hati itu butuh perubahan.
3. Cobalah untuk berpikir tentang orang yang menyakiti anda. Apa yangmembuat ia melakukan itu? Kadang-kadang ada motivasi atau sebab yang membuat peristiwa menyakitkan itu terjadi pada Anda. Bagi sebagian orang, langkah ini diakhiri dengan berkata, “Aku memaafkanmu.”
4. Ketika Anda berhasil melakukan dan melepaskan, ada kelegaanemosional yang datang bersamaan dengan pemaafan.