Sabtu, 07 Mei 2011

Bunuh Diri Eksistensial

Logika kehidupan selalu menyatakan bahwa saat ada permulaan pasti ada akhir, setiap ada kehidupan pasti ada kematian. Kehidupan dan kematian adalah dua sisi mata uang yang akan selalu“hidup berdampingan”. Kehidupan bagi sebagian invidu merupakan sebuah anugerah yang selalu menghasilkan pengalaman menarik untuk dijelajahi, namun bagi sebagian individu lain kehidupan justru menjadikan dirinya seakan tak mempunyai arti sehingga munculah fenomena bunuh diri karena pelaku bunuh diri berasumsi bahwa kehidupan di dunia ini justru membelenggu dirinya. Kematian merupakan salah satu fase logika kehidupan yang harus dilalui manusia sebagai seorang individu -yang berkesadaran-. Setiap individu harus sadar bahwa sebagai makhluk yang bereksistensidi alam semesta, dia ada untuk menuju kematian. Meminjam terminologinya Martin Heiddegger, manusia sebagai Sein-zum-Tode atau Being-toward-death atau “Ada-menuju-kematian”. Bunuh diri ekstensial merupakan suatu anomali sosial dan fenomena khas yang dapat membawa kita kepada pemahaman tentang keberadaan manusia di dunia semesta. Eksistensi, kesadaran, aktualisasi diri, transendensi, dan kecenderungan untuk mati -yang oleh Sigmund Freud disebuat sebagai insting mati- akan menjadi hal-hal yang berkaitan erat dengan fenomena bunuh diri eksistensial. “Hukum” bunuh diri yang merupakan suatu fenomena yang umum disebabkan oleh depresi, stres, tekanan hidup, keputusasaan, dan bunuh diri yang berkorelasi positif dengan semangat hidup individu yang menurun ternyata tidak berlaku selamanya. Keputusan untuk mengakhiri hidup bagi individu yang berkesadaran tinggi jelas harus mendapatkan perhatian yang serius dan mendalam mengingat hal ini terkait erat dengan kajian tentang kesadaran manusia terhadap eksistensinya dalam realitas semesta. Lalu, penjelasan apa yang dapat diajukan untuk menjelaskan fenomena khas ini? Apakah sebutansebagai bunuh diri eksistensial (istilah Albert Camus) masih terlalu jarang untuk kita temui?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar